Tuesday, March 7, 2017

Program Bantuan Siswa Miskin (BSM) adalah Program Nasional yang bertujuan untuk menghilangkan halangan siswa miskin berpartisipasi untuk bersekolah dengan membantu siswa miskin memperoleh akses pelayanan pendidikan yang layak, mencegah putus sekolah, menarik siswa miskin untuk kembali bersekolah, membantu siswa memenuhi kebutuhan dalam kegiatan pembelajaran, mendukung program Wajib Belajar Pendidikan Dasar Sembilan Tahun (bahkan hingga tingkat menengah atas), serta membantu kelancaran program sekolah. Melalui Program BSM ini diharapkan anak usia sekolah dari rumah-tangga/keluarga miskin dapat terus bersekolah, tidak putus sekolah, dan di masa depan diharapkan mereka dapat memutus rantai kemiskinan yang saat ini dialami orangtuanya. Program ini bersifat bantuan langsung kepada siswa dan bukan beasiswa, karena berdasarkan kondisi ekonomi siswa dan bukan berdasarkan prestasi (beasiswa) mempertimbangkan kondisi siswa, sedangkan beasiswa diberikan dengan mempertimbangkan prestasi siswa.
Dana BSM diberikan kepada siswa mulai dari tingkat dasar hingga Perguruan Tinggi dengan besaran sebagai berikut:
  • BSM SD & MI sebesar Rp. 360.000,- per tahun
  • BSM SMP & MTs sebesar Rp. 550.000,- per tahun
  • BSM SMA, SMK & MI sebesar Rp. 780.000,- per tahun, dan
  • BSM Perguruan Tinggi sebesar Rp. 1.200.000,- per tahun.
Karena BSM hanya mengakomodir siswa yang usia sekolah yang masih bersekolah dan tidak sampai menyentuh kepada siswa yang putus sekolah atau di dropout, munculah program Kartu Indonesia Pintar (KIP), dimana KIP ini tidak hanya mengakomodir siswa miskin yang masih sekolah namun juga menyasar kepada anak-anak yang putus sekolah sehingga bisa bersekolah lagi. Selain itu kartu indonesia pintar juga adalah penyempurnaan dari BSM, tidak hanya berganti baju kartu indonesia pintar juga berbeda konsepnya dengan BSM, dari mulai segi penambahan target, penambahan dana bantuan dan peralihan wewenang dari kementrian pendidikan ke kementrian sosial. Program ini juga bersifat langsung diberikan kepada orang tua siswa untuk membeli peralatan dan perlengkapan sekolah seperti: tas, sepatu, seragam sekolah, alat tulis dan transportasi.
Kemudian dilihat dari segi persiapan memang Kartu Indonesia Pintar belum berjalan, namun banyak pihak yang optimis kebijakan ini akan berjalan dengan lancar dan tepat sasaran, asalkan pengambilan data secara menyeluruh dan terkini, agar para penerima kebijakan ini bisa mendapatkan bantuan secara maksimal. Tentu saja hal ini memerlukan kerjasama semua pihak yang terlibat seperti kementrian pendidikan dan jajarannya serta kementerian sosial serta jajarannya sebagai stakeholdernya, tidak lupa juga pemertintah provinsi dan pemerintah daerah juga harus berpartisipasi memberikan data yang lengkap terhadap anak-anak yang putus sekolah karena kekurangan biaya. Kelebihan dari kartu indonesia pintar ini adalah menyasar masyarakat yang miskin dan rentan miskin untuk melanjutkan pendidikan yang lebih baik, sehingga generasi penerus bangsa ini adalah orang-orang yang mempunyai kompetensi yang tinggi.
Target Group : Siswa miskin, rentan miskin, dan penyandang masalah kesejahteraan sosial. Target group yang ingin dicapai tentunya melengkapi BSM dengan menambah anak-anak yang putus sekolah karena kekurangan ekonomi, anak-anak jalanan yang tidak bersekolah tentunya menjadi target yang tidak kalah penting untuk mendapatkan bantuan Kartu Indonesia pintar.
Non-Target Group : Perbankan dan POS sebagai penyalur dana, kemenertian pendidikan dan kementerian sosial. Karena kartu ini adalah bantuan langsung kepada siswa baik yang masih bersekolah maupun yang putus sekolah untuk bersekolah kembali melalui bank-bank yang sudah bekerja sama dengan pemerintah, kemudian untuk di darah terpencil penyaluran dana yang memungkinkan adalah melalui POS, karena POS sudah tersebar di seluruh wilaya indonesia.
Externalities / Spillover Effects : Toko perlengkapan dan peralatan sekolah. Karena dana yang diberikan adalah dana untuk membeli peralatan dan perlengakapan sekolah, jadi pihak yang diuntungkan oleh adanya program ini adalah pemilik toko perlengkapan dan peralatan sekolah yang akan kebajiran pembeli dari penerima bantuan Kartu Indonesia pintar tersebut.

0 comments:

Post a Comment

About

BTemplates.com

Tomi Sapari. Powered by Blogger.

Pages

Popular Posts